Hujan Lebat di NTT Menewaskan Dua Orang

Hujan Lebat di NTT Menewaskan Dua Orang

Hujan Lebat di NTT Menewaskan  Dua Orang

KUPANG – Hujan lebat yang terjadi beberapa hari terakhir mengakibatkan banjir di beberapa daerah di Nusa Tenggara Timur (NTT). Di Kota Kupang, Alim Sui (4 tahun) tewas terseret banjir di Kali Oeba, Rabu (30/3/2011).

Di Sikka, Yohanes Ngaga (53), warga Dusun Faipanda, Desa Rengarasi juga tewas terseret banjir di Kali Loworega, Wolofeo.

Alim Sui diduga tewas terseret saat Kota Kupang diguyur hujan lebat sekitar pukul 12.00 Wita kemarin. Menurut keterangan yang diperoleh Pos Kupang di lokasi kejadian, ketika hujan lebat itu keluarga mencari Alim Sui karena bocah itu tidak kelihatan di rumah. Rumah orangtua Alim tidak jauh dari Kali Oeba.

“Beberapa anggota keluarganya sibuk mencari korban yang tidak kelihatan di rumah pada saat terjadi hujan lebat. Kebetulan ketika mereka (keluarga korban-Red) sibuk mencari korban, saya baru bangun dari tidur. Saya sempat menyatakan jangan sampai korban terbawa banjir,” kata Anus Luan, salah seorang warga sekitar.

Rumah korban, kata Anus Luan, berada tidak jauh dari Kali Oeba sehingga sangat kuat kecurigaan korban terseret banjir.

Beberapa anggota keluarga korban bersama warga, menurut Anus Luan, langsung mencari korban dengan menyusuri Kali Oeba hingga ke muara kali. “Ternyata betul, korban ditemukan mengambang di mulut muara Kali Oeba dalam kondisi tidak bernyawa,” kata Anus Luan.

Ny. Isa Kabe, ibu kandung korban langsung tak sadarkan diri ketika mengetahui anak ketiganya itu ditemukan tewas akibat terseret banjir di Kali Oeba. Sementara ayah korban, Beni Sui, sedang melaut untuk mencari ikan.

Seperti disaksikan Pos Kupang, salah seorang anggota keluarga korban terus berteriak histeris di samping jasad Alim Sui yang dibaringkan di teras rumah milik warga Kelurahan Oeba.

Sementara pada bagian kepala korban Alim Sui terlihat luka- luka diduga akibat terbentur pada benda keras, ketika tubuh korban terbawa arus ke muara kali Oeba tempat jenasah korban ditemukan atau 500 meter dari rumah korban tinggal.

Di Wolofeo
Di Dusun Wolofeo, Desa Rengarasi, Kecamatan Tanawawo, Kabupaten Sikka, hujan lebat selama beberapa hari terakhir menyebabkan Kali Loworega, meluap. Hari Selasa (29/3/2011) siang sekitar pukul 14.00 Wita, Yohanes Ngaga (53), warga Dusun Faipanda, Desa Rengarasi yang akan melintasi kali itu terseret banjir bandang. Yohanes baru ditemukan pukul 07.00 Wita, Rabu (30/3/2011) dalam keadaan tak bernyawa lagi.

Jasad Yohanes ditemukan warga dalam keadaan tidak berbusana lagi. Data yang diperoleh Pos Kupang dari Tanawawo, Rabu (30/3/2011) siang, menjelaskan, korban adalah seorang petani di Desa Rengarasi. Siang itu, korban baru kembali dari Pasar Detumage mau menyeberang kali ke rumahnya di seberang kali.

Bersama dengan korban ada empat warga lain yang menyeberang, yakni Aloysius Kilo, Theresia Sero, Laurens Nore dan Ardianus Ngaru. Empat warga lainnya lolos sampai di seberang. Entah karena kurang hati-hati, Yohanes yang saat menyeberang kali dalam keadaan mabuk miras terpeleset karena berdiri di atas batu. Banjir bandang yang muncul secara mendadak menyeretnya sepanjang 3 kilometer.

Korban yang akan menyeberang ke rumahnya di Dusun Wolofeo tidak bisa berbuat banyak karena arus air cukup keras. Derasnya air membuat para warga yang melakukan pencarian sulit menemukan korban. Korban baru ditemukan kemarin pagi pukul 07.00 Wita, dalam keadaan tak bernyawa lagi.

Wabup Sikka, dr. Wera Damianus, M.M, ketika membuka acara di Hotel Pelita Maumere, Rabu (30/3/2011) pagi, mengatakan, dirinya telah mendapat laporan dari Camat Tanawawo dan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sikka kalau terjadi banjir bandang di Desa Rengarasi, Kecamatan Tanawawo, Kabupaten Sikka, Selasa (29/3/2011) siang.

“Ada empat warga yang menyeberang kali di Wolofeo selamat tapi satu warga tewas saat menyeberang,” kata Wabup Sikka.

Ia mengatakan, Tim SAR Maumere dan warga Wolofeo telah melakukan pencarian. Tim SAR bahkan menerima informasi satu keluarga tewas terseret banjir.

Camat Tanawawo, Xaveris Mbewa, membenarkan adanya kejadian tersebut. Ia mengatakan, dirinya telah melaporkan kepada Pemkab Sikka dan telah ada Tim Sar yang ke lokasi. Selain itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sikka, Hery Siku pun telah ke lokasi guna melakukan proses pencarian dan evakuasi korban. “Korban selamat empat orang dan satu tewas,” kata Camat Mbewa.

Data lain menjelaskan, aparat Polres Sikka dan Polsek Paga telah mendata lokasi kejadian guna melakukan pemeriksaan di lokasi kejadian. Sejumlah saksi yang mengetahui tewasnya korban telah dimintai keterangan. Hasilnya, korban tewas disapu banjir bandang karena tergelincir di batu saat akan melintasi kali.

About mediacellmaumere

TUKANG SERVICE HP
This entry was posted in Flores, Kabupaten Sikka, Maumere, NTT. Bookmark the permalink.

Leave a comment